Rabu, 09 Januari 2013

Awal Mula Terbentuknya Bumi

Banyak ilmuwan yang percaya bahwa Bumi terbentuk bersamaan dengan terbentuknya Tata Surya. Umur Bumi diperkirakan sekitar 4,5 Milyar tahun, batu tertua yang pernah ditemukan berusia 4,3 milyard tahun.



Awal Mula Terbentuknya Bumi

Sistim Tata surya kita berasal dari spiral awan nebula (awan gas dan debu batuan dan metalik) yang sangat besar. Matahari terbentuk dari bagian tengah awan nebula. Pada saat awan ini berputar mengelilingi Matahari, awan ini secara perlahan  menjadi rata. Beberapa bagian dari awan ini berputar seperti pusaran arus.


evolusi tata surya

Gas dan debu yang berada di sekitar pusaran ini ikut bergabung. Kumpulan dari gas dan debu ini semakin tumbuh besar dengan menarik berbagai partikel-partikel yang berada di dekatnya. Secara lambat laun kumpulan berbagai partikel yang berputar ini membentuk planet-planet yang mengelilingi Matahari.

tata surya (solar sistem)

Salah satu teori menyebutkan bahwa Bumi pada awalnya berupa gas kemudian berubah menjadi cairan dan akhirnya menjadi lebih dingin sehingga kerak Bumi ( kulit luar ) menjadi padat mengeras. Banyak ilmuwan yang mendukung teori bahwa awan Nebula yang membentuk Tata Surya kita berasal dari ledakan sebuah bintang.


awan nebula

Bumi yang terbentuk berupa materi padat tanpa air dan dikelilingi awan gas. Radiasi berbagai material dan meningkatnya tekanan di dalam Bumi secara bertahap menghasilkan panas yang sanggup mencairkan bagian dalam Bumi. Berbagai material berat seperti besi menjadi tenggelam, sedangkan material ringan seperti Silika ( batuan yang terdiri dari silikon dan oksigen ) muncul ke permukaan Bumi dan membentuk lapisan keras kulit Bumi yang pertama.


Panasnya perut Bumi juga menyebabkan zat-zat kimia di dalam Bumi muncul ke permukaan. Beberapa zat kimia membentuk air, dan ada juga yang menjadi gas-gas yang membentuk atmosfere. Selama lebih dari jutaan tahun secara perlahan-lahan air terkumpul di tempat-tempat yang rendah dan membentuk lautan. Daratan berkembang di Bumi, air hujan dan sungai melarutkan garam dan berbagai subtansi dalam batuan dan membawanya ke lautan, sehingga membuat lautan menjadi asin.


Awal Mula Terbentuknya Bumi

Atmosfere awal Bumi mungkin terdiri dari hidrogen, helium, metan, dan amonia sama seperti atmosfere Jupiter saat ini. Barangkali sebagian besar terdiri dari karbon dioksida seperti atmosfer Venus saat ini. 


Selama sekitar satu milyar tahun yang pertama Bumi tak mengandung kehidupan. Kemudian beberapa unsur kimia bergabung di atmosfer dan memperoleh energinya dari sumber-sumber seperti petir, menghasilkan asam amino dan asam nukleat, yakni bahan pembangun molekul semua mahluk hidup.


Awal Mula Terbentuknya Bumi

Bumi pada awalnya mengandung sedikit sekali oksigen. Oksigen di Bumi terutama berasal dari tanaman-tanaman yang menggunakan karbon dioksida untuk berfotosintesis dan menghasilkan oksigen. Dengan semakin banyaknya tanaman yang terbentuk di Bumi  maka jumlah oksigen menjadi semakin banyak. Untuk lebih jelasnya lihat disini.


Awal Mula Terbentuknya Bumi

Pada awalnya hanya terbentuk satu benua besar yang disebut Pangea dan dikelilingi satu samudera Panthalassa. Sekitar 200 juta tahun yang lalu benua ini terbelah menjadi dua yakni Gondwanaland dan Laurasia. Gondwanaland kemudian terbelah membentuk benua afrika,  antartika, australia, Amerika Selatan, dan sub benua India. Sedangkan Laurasia terbelah menjadi Eurasia dan Amerika Utara. Pada saat benua ini terbelah-belah beberapa samudera baru muncul di sela-selanya. Diperlukan waktu berjuta-juta tahun untuk membentuk posisi daratan yang seperti sekarang ini.


Bumi terdiri dari beberapa lapisan, lapisan luar Bumi disebut Lithosphere dan terdiri dari 30 lapisan. Masing-masing lapisan terdiri dari bagian yang keras dan mantel bagian atas, lapisan keras ini bergerak di atas sebuah lapisan batu yang sangat panas di dalam lapisan mantel yang disebut asthenosphere. Pada saat lapisan-lapisan ini bergerak mereka juga membawa benua-benua dan lantai dasar samudera bergerak bersamanya.


Awal Mula Terbentuknya Bumi

Lapisan-lapisan Bumi ini bergerak dengan tiga cara; pertama saling menjauh, kedua saling mendekat dan ketiga saling melewati. Jika lapisan Bumi bergerak saling menjauh di suatu tempat, maka mereka pasti bergerak saling mendekat di tempat yang lain.


Awal Mula Terbentuknya Bumi

Bila dua buah Lapisan saling bertubrukan maka salah satu lapisan akan terangkat dan membentuk pegunungan. Pegunungan Himalaya dengan puncak Gunung Everestnya mulai terbentuk 60 juta tahun yang lalu, ketika lapisan Bumi yang mengangkut India bertabrakan dengan lapisan Bumi yang  mengangkut Eurasia. 



Ketika bertabrakan salah satu lapisan mungkin tertekan ke bawah ke dalam mantel di bawah lapisan yang lain, membentuk sebuah jurang yang sangat dalam di dasar samudera. Panas di dalam perut Bumi mencairkan material-material dan mencari jalan keluar ke permukaan Bumi membentuk Gunung Berapi.


Awal Mula Terbentuknya Bumi

Kira-kira 250 juta tahun yang lalu sebagian besar kerak benua di Bumi merupakan satu massa daratan yang dikenal sebagai Pangea. Kemudian, kira-kira dua ratus juta tahun yang lalu selama Periode Trias, Pangea terpecah menjadi dua benua besar yaitu Laurasia, yang sekarang terdiri dari Amerika Utara, Eropa, sebagian Asia Tengah dan Asia Timur; dan Gondwana yang terdiri dari Amerika Selatan, Afrika, India, Australia dan bagian Asia lainnya. Bagian-bagian dan dua benua besar ini kemudian terpecah-pecah, hanyut dan bertubrukan dengan bagian lain.


Interpretasi yang terbaru didasar kan pada distribusi berbagai pecahan yang disebut "terranes", yang memiliki sejarah geologi yang berlainan. Untuk menentukan letak Jawa dan Bali dengan tepat pada peta Pangea hampir mustahil. Pertama, karena penanggalan terhadap batuan sangat sedikit. Kedua karena mungkin bentuk jawa tidak ada sebelum Kala Miosen, dan Bali barangkali baru muncul di atas permukaan laut kira-kira tiga juta tahun yang lalu.

Kira-kira 250 km ke arah selatan jawa dan Bali adalah Palung jawa yang sangat dalam. Di bagian selatan palung ini merupakan bagian dan suatu dangkalan yang dikenal sebagai Dangkalan Indo-Australia, yang terbentuk di bagian dalam samudera di sebelah selatan India dan Australia, dan membentuk pecahan antara Antartika dan Australia.

Pergerakan dangkalan ini ke arah utara terus berlangsung sampai sekarang dengan laju 6 cm/tahun. Pergerakan ini mendesak Dangkalan Sunda dimana Asia Tenggara berada, dan selama berjuta-juta tahun daya yang dihasilkan oleh gerakan ini melipat lapisan-lapisan sedimen tua membentuk deretan pegunungan.

Dangkalan Indo-Australia masuk ke bawah Dangkalan Sunda di sepanjang Palung Jawa, dan selip mendadak yang kadang-kadang terjadi akibat gesekan antara dua dangkalan ini menimbulkan gempa bumi, sedangkan panas yang dihasilkan dari gesekan dua dangkalan ini membentuk kantung-kantung batuan yang mencair di bawah tekanan tinggi. Kantung-kantung ini dapat bocor ke permukaan dan membentuk gunung berapi.


Awal Mula Terbentuknya Bumi

Walaupun batuan vulkanik cukup dominan, daerah sedimentasi juga cukup luas. Luas utama bagian utara dan selatan sedimen moderen yang berasal dari erosi gunung-gunung baru mengendap di atas sedimen tua yang terangkat ke atas karena gerakan yang dahsyat di bawah batuan yang meleleh.

Namun tidak semua batuan sedimen merupakan hasil erosi, karena terdapat daerah batu kapur yang berasal dari suatu masa ketika organisme pembentuk terumbu karang tumbuh subur yang kemudian terangkat ke atas. Misalnya daerah perbukitan kapur di Padalarang Bandung.

Seluruh dataran aluvial di bagian utara Jawa sudah terbentuk dalam waktu 8.000 tahun terakhir, yaitu ketika permukaan laut turun 5-6 m. Dataran ini terbentuk, sebagian karena kipas-kipas aluvial dari limpahan gunung berapi dan sebagian karena dataran pasca-Pliosen yang terangkat ke atas. Proses-proses ini terus berlangsung sampai sekarang.

Salah satu temuan mutakhir di dunia sains yang menjadi buah bibir di kalangan ilmuwan adalah apa yang disebut prinsip antropis. Prinsip ini mengungkapkan bahwa setiap detail yang terdapat di alam semesta telah dirancang dengan ketepatan yang sempurna untuk memungkinkan manusia hidup. Contoh kecil dari prinsip antropis ini dapat kita temukan pada fakta-fakta yang berkaitan dengan keberadaan bumi.

Dalam hal ini, seorang astronom amerika Hugh Ross dalam bukunya yang berjudul 'The Fingerprint of God, Recent Scientific Discoveries Reveal The Unmistakable Identitiy of The Creator' telah membuat daftarnya sendiri yang bisa Anda lihat disini.

Source:
http://id.merbabu.com

Planet-Planet Pemecah Rekor di Alam Semesta



Dalam jangka waktu 50 tahun terakhir, dunia telah memiliki teleskop canggih dengan kemampuan luar biasa dan astronom-astronom yang tak kalah "sakti". Planet, galaksi, satelit dan tata surya baru ditemukan.

Diantara banyak objek yang ditemukan, planet merupakan salah satu objek yang cukup menarik. Beberapa planet layak dimasukkan dalam "Guiness Book of Records" milik semesta karena menjadi yang "paling luar biasa" diantara yang biasa.

Salah satunya adalah planet SWEEPS-10, planet yang berjarak hanya 1.184.000 km dari bintangnya, alias hanya tiga kali jarak Bumi-Bulan. Dengan demikian, planet ini menjadi planet dengan periode revolusi tercepat, hanya 10 jam! Bayangkan satu tahun hanya 10 jam saja.

Ada juga salah satu planet terbesar yang diketahui, TrES-4, yang berukuran 1,7 kali Jupiter. Planet ini juga dinobatkan sebagai planet paling aneh karena massa jenisnya hanya sebesar massa jenis gabus (0,2 g/cm3).

"Karena gaya tariknya yang rendah pada lapisan atas atmosfernya, atmosfer planet ini mungkin 'terbang' menyerupai ekor komet," kata Georgi Mandushev dari Lowell Observatory di Arizona seperti dikutip Daily Mail.

Planet Methusela (PSR B1620-26 b) menjadi planet yang tertua, salah satu kakek di semesta. Planet ini eksis sejak 12,7 miliar tahun lalu, 8 miliar tahun lebih tua dari Bumi.

Methusela terbentuk 8 miliar tahun setelah Big Bang. Penemuannya di tahun 1993 mengubah persepsi tentang pembentukan planet. Penemuannya menunjukkan adanya planet-planet tua di semesta.

Di sisi lain, ada planet yang dinobatkan sebagai yang termuda. Planet ini belum dinamai, namun diketahui mengorbit bintang Coku Tau. jaraknya cukup dekat, hanya 420 tahun cahaya dari Bumi.

Planet terpanas yang pernah ditemukan adalah WASP-12b, planet gas yang suhunya mencapai 2.200 derajat Celsius. Ukurannya juga menjadikannya salah satu planet terbesar, 2 kali Jupiter.

Sementara, planet terdingin adalah OGLE-BLG-390L. Temperaturnya adalah -220 derajat Celsius, mendekati nol mutlak. Planet ini juga menjadi salah satu planet terjauh, berjarak 28.000 tahun cahaya dari Bumi.

Epsilon Eridani (b) menjadi planet ekstrasurya terdekat dari Bumi, hanya 10,5 tahun cahaya. Planet ini bisa dilihat dengan teleskop walaupun tak menjanjikan kehidupan bagi manusia.

Terakhir adalah planet terkecil di luar Tata Surya, yakni Kepler 10b. Ukurannya hanya 1,4 kali lebih besar dari Bumi. Jarak planet ini 560 tahun cahaya dari Bumi dan ditemukan pada Januari 2011.

Source:
http://sains.kompas.com

Peneliti Eropa Akhirnya Temukan Partikel Higgs Bosson



Dunia fisika dikejutkan dengan penemuan partikel Higgs Bosson yang merupakan partikel sub atom baru, yang menjadi dasar dari pembuatan alam semesta. Selama ini keberadaan partikel ini hanya ada dalam model teori standar.

Seperti dilaporkan Reuters, Rabu (4/7/2012), setelah 40 tahun, imuwan European Organization for Nuclear Research (CERN), berhasil menemukan temuan yang disebut 'Partikel Tuhan'.

Temuan ini merupakan hal yang penting dalam meneniliti alam semesta. Dalam 'Partikel Tuhan', atom juga memiliki massa jenis.

Temuan ini memberikan pemahaman baru tentang atom, yang juga akan memberikan standar baru di dunia fisika, untuk menuntun pembentukan teknologi baru berdasarkan partikel ini.
"Hasil ini menandai terobosan signifikan dalam pemahaman kita tentang hukum-hukum dasar yang mengatur alam semesta," ujar John Womersley, Kepala Badan Penelitian Publik Inggris.

Temuan 'Partikel Tuhan' berdasarkan teori tentang alam semesta, yang diungkapkan ahli Fisika asal Inggris Peter Higgs, pada 1960.

Teori Higgs menjelaskan bagaimana partikel membentuk kelompok bersama untuk membentuk bintang, planet, dan kehidupan. Meski senang dengan penemuan ini, peneliti tetap belum merasa puas, karena masih banyak rahasia alam lain yang belum terungkap.

"Kami masih banyak tidak tahu tentang partikel. Ini hanya awal dari sebuah perjalanan. Kami telah menutup satu bab dan membuka yang lain," tutur Peter Knight dari Institut Fisika Inggris.

Sebelumnya, CERN meneliti bagaimana alam semesta terbentuk, menggunakan mesin Large Hadron Collider (LHC), akselerator raksasa untuk membuat lubang hitam kecil dan jenis baru partikel.
Tujuan utama eksperimen untuk mengetahui bagaimana alam semesta terbentuk, setelah 'Big Bang' terjadi pada 13,7 miliar tahun lampau.

Salah seorang fisikawan Indonesia, Suharyo Sumowidagdo, terlibat dalam penemuan partikel ini mengatakan  "Tanpa partikel ini tak ada akan ada berat, maka tak ada alam semesta. Tak akan ada apa-apa," 

Partikel Tuhan adalah partikel terakhir dalam teori model standar. Ilmuwan mulai mencarinya sejak tahun 1964. Dalam model ini, alam semesta tercipta dari 12 partikel dasar dan enam pembawa gaya. Sebelumnya, baru lima partikel pembawa gaya yang ditemukan.

"Selama ini kita melihat benda-benda yang punya berat, ada gravitasi yang membuat bumi berputar. Artinya, harus ada sesuatu yang menghasilkan massa untuk partikel-partikel itu," kata pria kelahiran Tabanan, Bali ini. Sebuah partikel Higss bisa mempengaruhi massa jutaan partikel lain. Selama ini dia selalu ada di seluruh alam semesta, tapi baru ditemukan.

Haryo adalah satu dari dua fisikawan Indonesia yang terlibat dalam penelitian ini. Fisikawan lain, Rahmat Rahmat, bekerja dari laboratorium Fermilab di Amerika Serikat. Adapun Haryo bekerja di laboratorium CERN di Jenewa, Swiss.

Menemukan partikel ini bukan hal yang mudah. Ribuan peneliti yang ada dalam dua kelompok, ATLAS dan CMS, bekerja bersama untuk menemukan partikel tersembunyi ini. "Ini bukan hasil kerja segelintir orang tapi kolaborasi banyak lembaga dari puluhan negara," kata dia.

Haryo terlibat dalam penelitian CMS di Jenewa, Swiss, untuk menemukan Higgs boson. "Saya bertanggungjawab untuk memastikan komponen detektor beroperasi. Komponen detektor itu harus terus dipelihara, untuk bisa mendeteksi partikel," kata doktor berusia 36 tahun ini.

Lulus sarjana dan master di Universitas Indonesia, Haryo kemudian mendapatkan beasiswa untuk program doktoral di Florida State University tahun 2001. Di situlah dia mulai terlibat dalam pencarian Higgs Boson, berkolaborasi dengan Fermilab. Pada Januari 2009, Haryo menjadi bagian dari tim CERN di Swiss.

Haryo juga berperan dalam pengambilan data dari percobaan yang sudah berlangsung selama bertahun-tahun ini. Dia juga disibukkan dengan kolaborasi dengan peneliti-peneliti lain serta diskusi dengan peneliti yang lain. Dia juga terlibat dalam beberapa percobaan lain mengenai fisika partikel.

Pencarian Higgs boson dilakukan dengan mesin Large Hadron Collider yang beroperasi selama 24 jam, tujuh hari seminggu. Haryo sendiri bekerja tak kalah keras, biasanya dimulai pukul delapan pagi hingga sebelas malam.

"Ilmuwan itu dinilai dari produktivitasnya, seperti pengusaha. Kalau tak kerja sebanyak-banyaknya, sulit untuk menang dari peneliti lain," kata Haryo yang gemar memotret saat senggang. Selain meneliti, Haryo juga menguasai ilmu teknik. Pasalnya, alat penelitian ilmuwan partikel tak bisa dibeli di supermarket terdekat. Mereka harus bisa membuat alatnya sendiri, atau setidaknya tahu cara memelihara dan merawatnya.

Lalu apa sebenarnya guna penemuan partikel Higgs boson untuk umat manusia? "Ini penemuan yang ada di luar imajinasi kita. Pengetahuan baru yang ilmuwan pun belum tahu apa kegunaan praktisnya," kata pemegang gelar doktor dari Florida State University ini. Kegunaan praktis itu mungkin belum akan diketahui dalam puluhan bahkan ratusan tahun ke depan.

Haryo mencontohkan, penemuan ini seperti teori relativitas Einstein yang ketika diumumkan tujuh puluh tahun lalu belum bisa dipahami. Kini, GPS bekerja berdasarkan teori itu. Tanpa teori Einstein, GPS tak akan bisa menunjukkan lokasi dengan tepat dan akan meleset 50 hingga 100 meter.

Bagi ilmuwan, mendapat pengetahuan baru tentang dunia dimana kita hidup, akan membawa apresiasi lebih kepada hidup ini.

Penemuan Higgs boson istimewa bagi Haryo karena penemuan ini mengingatkannya pada kejadian yang menginspirasi dia menjadi seorang fisikawan partikel. 18 tahun lalu, seorang fisikawan Indonesia bernama Stephan van den Brick ikut membuktikan adanya partikel quark top, salah satu partikel yang juga mendukung model standar.

Partikel Higgs boson, keping terakhir model standar, kunci dari rahasia besar alam semesta. Namun kerja belum selesai. Penemuan ini baru awal pekerjaan panjang para ilmuwan.

Mars Rover Curiosity, Robot Paling Canggih Keingintahuan Manusia Mendarat di Mars



Mars rover Curiosity, Robot paling canggih NASA seharga $2.5 billion dollars telah mendarat di Planet Merah. Kendaraan ini tergantung oleh tali dari ransel roket, mendarat di Mars untuk mengakhiri penerbangan 36 minggu dan memulai penyelidikan dua tahun.

Curiosity Rover Paling Canggih Keingintahuan Manusia Mendarat di Mars

Mars Science Laboratory (MSL) pesawat ruang angkasa yang membawa Curiosity Rover berhasil dalam setiap langkah pendaratan paling kompleks yang pernah dicoba di Mars, termasuk pemutusan akhir dari tali kekang dan manuver dari ransel roket.

Mars rover Curiosity, foto
Foto pertama Curiosity

Hari ini, roda Rasa ingin tahu telah mulai merintis jalan untuk jejak kaki manusia di Mars. Curiosity merupakan rover paling canggih yang pernah dibangun, sekarang di permukaan Planet Merah, di mana ia akan berusaha untuk menjawab pertanyaan kuno tentang apakah kehidupan pernah ada di Mars - atau jika planet ini dapat menopang kehidupan di masa depan. Bagi NASA, ini merupakan prestasi yang menakjubkan, yang dimungkinkan oleh sebuah tim ilmuwan dan insinyur dari seluruh dunia dan dipimpin oleh pria dan wanita luar biasa dari NASA dan Jet Propulsion Laboratory. Presiden Obama telah meletakkan visi yang berani untuk mengirim manusia ke Mars di pertengahan-2030, dan pendaratan kendaraan canggih ini menandai langkah signifikan terhadap pencapaian tujuan tersebut.

Teknologi terbaru membuat air melayang menggunakan gelombang suara (Acoustic Levitation)





Ini bukan trik sulap dan juga bukan sebuah ilusi, ilmuwan benar-benar menggunakan levitasi untuk meningkatkan proses pengembangan obat, yang pada akhirnya menghasilkan obat-obatan yang lebih efektif dengan efek samping yang lebih sedikit.

Para ilmuwan di U.S. Department of Energy's (DOE) Argonne National Laboratory telah menemukan cara untuk membuat tetesan larutan yang mengandung obat yang berbeda melayang dengan menggunakan gelombang suara. Hubungan antara levitasi dan pengembangan obat mungkin tidak jelas, sementara hubungan istimewa muncul pada tingkat molekuler.

Pada tingkat molekuler, struktur farmasi jatuh ke salah satu dari dua kategori: amorf atau kristal. Obat amorf biasanya lebih efisien diambil oleh tubuh dibanding obat kristal, ini karena obat amorf lebih mudah larut dan memiliki bioavailabilitas yang lebih tinggi, yang menunjukkan bahwa dengan dosis rendah dapat menghasilkan efek yang diinginkan.

"Apa pun itu, salah satu tantangan terbesar pada pengembangan obat dalam mengurangi jumlah obat yang diperlukan untuk mencapai manfaat terapeutik" kata Chris Benmore, Argonne X-ray physicist yang memimpin penelitian.

"Kebanyakan obat di pasar yang berupa kristal, tidak bisa sepenuhnya diserap oleh tubuh dan dengan demikian kita tidak mendapatkan penggunaan yang paling efisien dari obat tersebut," tambah Yash Vaishnav,  Senior Manager for Intellectual Property Development and Commercialization.

Mendapatkan obat-obatan dari larutan menjadi amorf, bagaimanapun, bukanlah tugas yang mudah. Jika larutan menguap ketika sedang dalam kontak dengan bagian wadah, itu jauh lebih mungkin untuk memperkuat dalam bentuk kristal nya. "Ini hampir seolah-olah zat ini ingin menemukan cara untuk menjadi kristal," kata Benmore.

Untuk menghindari masalah ini, diperlukan cara untuk menguapkan larutan tanpa menyentuh apa pun. Karena cairan sesuai dengan bentuk wadahnya, ini adalah persyaratan hampir mustahil - begitu sulit, pada kenyataannya, bahwa Benmore harus berpaling ke levitator akustik, sebuah peralatan yang pada awalnya dikembangkan NASA untuk mensimulasikan kondisi mikro.

Levitasi atau "containerless processing" dapat membentuk sampel murni yang dapat diperiksa di Argonne’s Advanced Photon Source dengan energi tinggi sinar X. "Hal ini memungkinkan amorphization obat yang akan dipelajari saat sedang diproses," kata Rick Weber, yang bekerja pada tim proyek di synchrotron.

Levitator akustik menggunakan dua speaker kecil untuk menghasilkan gelombang suara pada frekuensi sedikit di atas kisaran frekuensi yang dapat terdengar - sekitar 22 kilohertz. Ketika gelombang suara atas dan bawah diselaraskan, menciptakan dua set gelombang suara yang sempurna mengganggu satu sama lain, menghasilkan sebuah fenomena yang dikenal sebagai gelombang berdiri (standing wave).

Pada titik tertentu di sepanjang gelombang berdiri, yang dikenal sebagai node, tidak ada transfer bersih energi sama sekali. Karena tekanan akustik dari gelombang suara yang cukup untuk membatalkan efek gravitasi, benda ringan bisa melayang bila ditempatkan pada node.

Vaishnav menjelaskan, meskipun hanya sejumlah kecil obat saat ini yang dapat "amorphized" menggunakan teknik ini, tetap menjadi alat analisis yang kuat untuk memahami kondisi yang membuat untuk persiapan amorf terbaik.

Peneliti Argonne telah meneliti lebih dari selusin obat yang berbeda, Laboratorium Pengembangan Teknologi & Divisi Komersialisasi saat ini sedang mengejar paten untuk metode tersebut. Pengembangan Teknologi & Komersialisasi juga tertarik bermitra dengan industri farmasi untuk mengembangkan teknologi lebih lanjut serta untuk lisensi untuk pembangunan komersial.

Setelah mengadaptasi teknologi untuk penelitian obat, para ilmuwan Argonne bekerja sama dengan Profesor Stephen Byrn dan Lynne Taylor di Departemen Farmasi Industri dan Fisika di Purdue University dan Jeffery Yarger dari Departemen Kimia dan Biokimia di Arizona State University. Kelompok ini sekarang bekerja mengidentifikasi dampak paling kuat obat instrumentasi levitasi.

Sumber: science.energy.gov

Apa Itu lapisan ozon?


Ozon (O3) adalah salah satu gas alami yang membentuk atmosfer (gas yang membentuk kurang dari 1% volume atmosfer bumi), juga dikenal sebagai Gas Rumah Kaca.


Apa Itu lapisan ozon?

Dimana Ozon ditemukan?

Ozon secara alami hadir sebagai lapisan (lapisan ozon) di stratosfer (salah satu dari lima lapisan atmosfer) antara 12 - 30 mil di atas permukaan bumi.  Konsentrasi Ozon di lapisan ini mencapai 10 ppm dan terbentuk akibat pengaruh sinar ultraviolet Matahari terhadap molekul-molekul Oksigen.

Pentingnya lapisan ozon di atmosfer bumi dapat dipastikan dari fakta bahwa Ozon menyerap bagian paling mematikan dari radiasi sinar Ultra-Violet (UV) matahari sebelum mencapai bumi, sehingga tidak akan menyebabkan sejumlah penyakit termasuk kerusakan mata dan kanker kulit. Peran penting lapisan ozon lainnya adalah di bagian bawah atmosfer, Ozon menjadi perangkap panas matahari dan memancarkan kembali ke segala arah (dikenal sebagai efek rumah kaca). Hal ini membantu menjaga bumi tetap hangat dan tanpa itu suhu bumi akan mencapai tingkat sub-nol setiap malam.

Selain Ozon alami, juga diciptakan melalui aktivitas manusia (ditemukan di Troposfer, lapisan paling dekat dengan bumi) dan berpotensi berbahaya bagi semua bentuk kehidupan di Bumi.

Bahaya Ozon

Karena peran mereka kontras, Ozon alam yang ditemukan di stratosfer disebut Ozon "baik" dan satu lagi di Troposfer (buatan manusia) disebut Ozon "buruk". Ancaman terbesar bagi kehidupan di Bumi adalah ketidakseimbangan (yang diciptakan oleh industri) antara Ozon baik dan Ozon buruk, dimana Ozon yang "baik" semakin menipis sedangkan Ozon "buruk" meningkat di udara yang kita hirup. Penipisan Ozon "baik" juga dikaitkan dengan industrialisasi, karena banyak industri menggunakan sejumlah bahan kimia yang mengandung klorin atau bromin (disebut sebagai ODS atau ozone-depleting substances). Bahan kimia ini mengambang di stratosfer dan menyebabkan penipisan lapisan Ozon.

Apa Itu lapisan ozon?
Lubang Ozon

Apa tindakan yang diambil pada tingkat internasional untuk melindungi ozon

Pemerintah berbagai negara telah menandatangani perjanjian internasional dengan melarang produksi zat yang diyakini bertanggung jawab atas penipisan Ozon (Montreal Protocol) dan banyak inisiatif lain juga sedang diperkenalkan dan dilaksanakan oleh masyarakat industri global untuk memeriksa kerusakan lebih lanjut.

Bagaimana kita bisa berkontribusi?

Pada tingkat individu kita dapat berkontribusi dengan:

▪ Menggunakan produk yang berlabel ramah ozon "Ozone-friendly"
▪ Memilih untuk membeli pendingin udara atau kulkas yang bebas CFC
▪ Memastikan pemeliharaan dan perawatan pendingin udara, di kantor, rumah dan AC mobil, termasuk penggunaan bijaksana
▪ Tidak menggunakan / mengganti halon api dengan alternatif (karbon dioksida atau busa)
▪ Melakukan penyadaran dan menghasilkan kesadaran di antara orang-orang di sekitar kita

NASA Temukan galaxy terjauh yang pernah dilihat menggunakan teleskop Hubble



NASA Temukan galaxy terjauh yang pernah dilihat menggunakan teleskop Hubble

Para astronom telah melihat tujuh galaksi yang telah ada hanya beberapa ratus juta tahun setelah kelahiran alam semesta, termasuk salah satu yang mungkin tertua yang ditemukan sampai saat ini.

Galaksi yang berpotensi sebagai pemegang rekor tertua, yang dikenal sebagai UDFj-39546284, kemungkinan ada ketika alam semesta hanya 380 juta tahun, dan mungkin galaksi terjauh yang pernah dilihat, kata para peneliti. Enam galaksi terjauh lainnya semua terbentuk dalam 600 juta tahun dari Big Bang, dimana alam semesta kita tercipta 13,7 miliar tahun yang lalu.

UDFj-39546284 terdeteksi sebelumnya, dan peneliti berpikir itu terbentuk hanya 500 juta tahun atau lebih setelah Big Bang. Pengamatan baru NASA dibuat dengan menggunakan Hubble Space Telescope, mendorong waktu pembentukan yang kemungkinan kembali lebih jauh.

Tujuh galaksi ini merupakan sensus galaksi yang dapat dipercaya sebagai zaman pertama sekitar 400,000,000-600.000.000 tahun setelah kelahiran alam semesta, kata para peneliti. Sensus ini mendeteksi peningkatan yang stabil dalam galaksi selama periode ini, menunjukkan bahwa pembentukan bintang dan galaksi pertama yang disebut "cosmic dawn" - terjadi secara bertahap.

LIHAT JUGA: Galeri: Foto Spectacular Hubble

Peneliti mengarahkan Hubble pada sepetak kecil langit yang dikenal sebagai Hubble Ultra Deep Field, pengamatan dilakukan selama berjam-jam untuk melihat obyek yang jauh dan sangat samar. Para peneliti menggunakan Wide Field Camera untuk mempelajari bidang di dekat panjang gelombang inframerah selama bulan Agustus dan September 2012.

NASA Temukan galaxy terjauh yang pernah dilihat menggunakan teleskop Hubble


Para astronom menggunakan filter khusus untuk mengukur redshifts galaksi, seberapa banyak cahaya yang telah membentang oleh perluasan ruang. Dari redshifts, para peneliti mampu menghitung jarak ke setiap galaksi, juga mengungkap umur galaksi tersebut.

Data baru Hubble "berasal dari penggalian arkeologi terbesar yang kita miliki dari alam semesta," kata astronom Harvard Abraham Loeb, yang tidak terlibat dalam penelitian ini.

Tim Hubble mendorong ke batas-batas kemampuan teleskop Hubble, dan teleskop mungkin tidak akan dapat melihat lebih jauh lagi. Tapi teleskop NASA yang lain yaitu James Webb Space Telescope, yang dijadwalkan untuk beroperasi pada tahun 2018, akan menggali lebih dalam ke masa lalu alam semesta.