Albert Einstein : Sang Jenius Fisika
Pembuka Tabir Rahasia Alam Semesta
Albert Einstein
Tuhan tidak bermain dadu dengan alam ciptaanya dan segala keajaiban ilmu pengetahuan membuktikan kodrat alam ini…
-Albert Einstein (1879-1955)
"Sains tanpa agama adalah lumpuh, agama tanpa sains adalah buta."
Begitu ujar Albert Einstein, dan kutipannya yang terkenal yang telah
menjadi ajang perdebatan tiada akhir antara orang beriman dan tidak
beriman yang ingin mengklaim ilmuwan terbesar abad ke-20 berada di pihak
mereka.
Agama masa depan akan merupakan suatu agama kosmis. Ia harus melampaui
suatu 'Tuhan yang Berpribadi' dan menghindari dogma-dogma dan teologi.
Meliputi baik hal yang bersifat natural maupun spritual, ia harus
didasari pada pengertian religius yang timbul dari pengalaman berbagai
hal, yang natural dan spritual, sebagai suatu kesatuan yang berarti.
Agama Buddha memenuhi penjabaran ini.
(Albert Enstein)
Albert Einstein dilahirkan di Ulm, Kerajaan Wuettemberg, Prusia Raya
(sekarang Jerman) pada tanggal 14 Maret 1879. Beliau terlahir sebagai
putra sulung dari pasangan Hermann Einstein dan Pauline Koch. Ayahnya
berprofesi sebagai pedagang kasur bulu. Pada tahun 1980 bisnis ayahnya
mengalami kegagalan. Keluarga Einstein pindah ke Munich. Di kota ini
Hermann dan adiknya mendirikan perusahaan instalasi gas dan air.
Albert Einstein ( child ) Di waktu kecilnya Albert Einstein nampak
terbelakang karena kemampuan bicaranya amat terlambat. Wataknya pendiam
dan suka bermain seorang diri. Bulan November 1981 lahir adik
perempuannya yang diberi nama Maja. Sampai usia tujuh tahun Albert
Einstein suka marah dan melempar barang, termasuk kepada adiknya.
Minat dan kecintaannya pada bidang ilmu fisika muncul pada usia lima
tahun. Ketika sedang terbaring lemah karena sakit, ayahnya
menghadiahinya sebuah kompas. Albert kecil terpesona oleh keajaiban
kompas tersebut, sehingga ia membulatkan tekadnya untuk membuka tabir
misteri yang menyelimuti keagungan dan kebesaran alam.
Meskipun pendiam dan tidak suka bermain dengan teman-temannya, Albert
Einstein tetap mampu berprestasi di sekolahnya. Raportnya bagus dan ia
menjadi juara kelas. Selain bersekolah dan menggeluti sains, kegiatan
Albert hanyalah bermain musik dan berduet dengan ibunya memainkan
karya-karya Mozart dan Bethoveen.
Albert EinsteinAlbert menghabiskan masa kuliahnya di ETH
(Eidgenoessische Technische Hochscule). Pada usia 21 tahun Albert
dinyatakan lulus. Setelah lulus, Albert berusaha melamar pekerjaan
sebagai asisten dosen, tetapi ditolak. Akhirnya Albert mendapat
pekerjaan sementara sebagai guru di SMA. Kemudian dia mendapat pekerjaan
di kantor paten di kota Bern. Selama masa itu Albert tetap
mengembangkan ilmu fisikanya.
Tahun 1905 adalah tahun penuh prestasi bagi Albert, karena pada tahun
ini ia menghasilkan karya-karya yang cemerlang. Berikut adalah
karya-karya tersebut:
Maret: paper tentang aplikasi ekipartisi pada peristiwa radiasi, tulisan
ini merupakan pengantar hipotesa kuantum cahaya dengan berdasarkan pada
statistik Boltzmann. Penjelasan efek fotolistrik pada paper inilah yang
memberinya hadiah Nobel pada tahun 1922.
April : desertasi doktoralnya tentang penentuan baru ukuran-ukuran
molekul. Einstein memperoleh gelar PhD-nya dari Universitas Zurich.
Mei : papernya tentang gerak Brown.
Juni : Papernya yang tersohor, yaitu tentang teori relativitas khusus,
dimuat Annalen der Physik dengan judul Zur Elektrodynamik bewegter
Kurper (Elektrodinamika benda bergerak).
September : kelanjutan papernya bulan Juni yang sampai pada kesimpulan
rumus termahsyurnya : E = mc2, yaitu bahwa massa sebuah benda (m) adalah
ukuran kandungan energinya (E). c adalah laju cahaya di ruang hampa (c
>> 300 ribu kilometer per detik). Massa memiliki kesetaraan dengan
energi, sebuah fakta yang membuka peluang berkembangnya proyek tenaga
nuklir di kemudian hari. Satu gram massa dengan demikian setara dengan
energi yang dapat memasok kebutuhan listrik 3000 rumah (berdaya 900
watt) selama setahun penuh, suatu jumlah energi yang luar biasa
besarnya.
Albert Einstein ( teaching )
Tahun 1909, Albert Einstein diangkat sebagai profesor di Universitas
Zurich. Tahun 1915, ia menyelesaikan kedua teori relativitasnya.
Penghargaan tertinggi atas kerja kerasnya sejak kecil terbayar dengan
diraihnya Hadiah Nobel pada tahun 1921 di bidang ilmu fisika. Selain itu
Albert juga mengembangkan teori kuantum dan teori medan menyatu.
Pada tahun 1933, Albert beserta keluarganya pindah ke Amerika Serikat
karena khawatir kegiatan ilmiahnya - baik sebagai pengajar ataupun
sebagai peneliti - terganggu. Tahun 1941, ia mengucapkan sumpah sebagai
warga negara Amerika Serikat. Karena ketenaran dan ketulusannya dalam
membantu orang lain yang kesulitan, Albert ditawari menjadi presiden
Israel yang kedua. Namun jabatan ini ditolaknya karena ia merasa tidak
mempunyai kompetensi di bidang itu. Akhirnya pada tanggal 18 April 1955,
Albert Einstein meninggal dunia dengan meninggalkan karya besar yang
telah mengubah sejarah dunia.
Meskipun demikian, Albert sempat menangis pilu dalam hati karena karya
besarnya - teori relativitas umum dan khusus - digunakan sebagai
inspirasi untuk membuat bom atom. Bom inilah yang dijatuhkan di atas
kota Hiroshima dan Nagasaki saat Perang Dunia II berlangsung.
-----------------------------------------------
Tahyul kanak-kanak:
Surat Enstein tentang pandangannya terhadap agama cukup jelas
"Sains tanpa agama adalah lumpuh, agama tanpa sains adalah buta." Begitu
ujar Albert Einstein, dan kutipannya yang terkenal yang telah menjadi
ajang perdebatan tiada akhir antara orang beriman dan tidak beriman yang
ingin mengklaim ilmuwan terbesar abad ke-20 berada di pihak mereka.
Sebuah surat yang kurang dikenal yang ditulis olehnya, mungkin bisa
membantu menyelesaikan perdebatan ini - atau paling tidak menambah
panjang kontroversi tentang pandangannya terhadap agama.
Menjelang pelelangan surat tersebut minggu ini di London setelah selama
50 tahun menjadi koleksi pribadi, dokumen ini tidak menyisakan keraguan
bahwa ahli fisika teoritik ini bukanlah seorang pendukung kepercayaan
agama, yang dinilainya sebagai "tahyul kanak-kanak" .
Di dalam surat itu, ia menyatakan bahwa: "Kata tuhan bagiku tidak
berarti apa-apa selain ekpresi dan produk dari kelemahan manusia, dan
Alkitab sebagai sekumpulan tulisan berharga, namun tetap saja primitif
dan kekanak-kanakan. Tidak ada interpretasi secanggih apa pun dapat
mengubah ini.
Einstein, yang adalah seorang Yahudi dan yang juga menolak menjadi
Presiden Israel yang kedua, dan juga menolak ide bahwa orang Israel
adalah bangsa Tuhan yang terpilih."
Bagiku agama Yahudi seperti halnya agama yang lain adalah perwujudan
dari tahyul yang kekanak-kanakan. Dan orang Yahudi dengan bangga kuakui
sebagai bagian dariku beserta dengan mentalitasnya yang kuakui dekat
denganku tidak membedakanku dari orang-orang lain. Sejauh pengalamanku,
mereka tidak lebih baik dari bangsa-bangga lain, meskipun mereka
terlindungi dari kanker terburuk karena mereka tidak berkuasa. Selain
itu aku tidak bisa melihat apa yang "terpilih" dari mereka.
Surat ini akan dilelang di Balai Pelelangan Bloomsbury pada Kamis
Festival Mei dan diharapkan mencapai harga £8000. Tulisan tangan
tersebut, dalam bahasa Jerman, tidak terinci dalam sumber akademik
paling otoritatif tentang masalah ini, yaitu buku tulisan Max Jammer,
Einstein and Religion.
Seorang ilmuwan terkemuka Inggris, John Brooke dari Universitas Oxford, mengaku ia belum pernah mendengar tentang hal ini.
Einstein paling dikenal melalui teori relativitasnya dan persamaan E=mc2
yang menggambarkan ekuivalensi antara massa dan energi, namun
pandangannya tentang agama telah banyak mengundang tanda tanya.
Orangtuanya bukanlah penganut agama taat namun ia sekolah di sekolah
dasar Katolik dan pada saat yang sama diajar secara privat tentang agama
Yahudi. Ini mengacu pada masa yang kemudian dinamakannya "surga agama
anak-anak", di saat ia mematuhi kewajiban agama seperti tidak makan
babi. Ini tidak berlangsung lama dan pada usia 12 tahun ia mulai
mempertanyakan keabsahan cerita-cerita di dalam Alkitab."
Konsekuensinya adalah perasaan bebas yang fanatik secara positif
disertai perasaan bahwa masa mudanya telah ditipu oleh negara melalui
kebohongan; sungguh perasaan yang mengejutkan, " tulisannya.
Dalam tahun-tahun terakhirnya ia mengaju pada "perasaan religius kosmik"
yang meresapi dan menjaga karya-karyanya. Pada tahun 1954, setahun
sebelum kematiannya, ia mengatakan tentang ingin "merasakan alam semesta
seperti sebuah kesatuan kosmik." Ia juga suka menggunakan istilah
religius, seperti pada tahun 1926 mengatakan bahwa "Ia [Tuhan] tidak
bermain dadu" ketika mengacu pada ketidakpastian yang dihasilkan oleh
teori kuantum.
Posisinya terhadap Tuhan telah sering disalahpahami oleh orang dari
kedua belah pihak ateism/agamis namun ia selalu menolak untuk
digolong-golongkan."
Seperti para ilmuwan besar lainnya ia tidak bisa dikotak-kotakkan
seperti yang diinginkan orang dalam polemik," kata Brooke. "Jelas
misalnya di mana ia memberikan penghormatan kepada nilai-nilai agama
yang terdapat di dalam tradisi Yahudi dan Kristen... tetapi apa yang ia
maksud dengan agama adalah sesuatu yang lebih mendalam daripada apa yang
biasnya dimaksud dalam diskusi biasa.
Meskipun penolakannya mutlak terhadap agama konvensional, Brooke
mengatakan bahwa Einstein sempat marah sewaktu pendangannya dipakai para
ateis fundamentalis. Ia marah oleh ketinggihatian mereka dan pernah
menulis seperti ini, "Misteri abadi dari dunia ini adalah kesukarannya
untuk dipahami."